Perubahan kurikulum
menekankan pembelajaran dengan pendekatan berbasis sains. Dengan pendekatan
berbasis sains, siswa didorong lebih mampu dalam mengobservasi, bertanya,
bernalar, dan mengomunikasikan atau mempresentasikan.
"Obyek yang
menjadi pembelajaran adalah fenomena alam, sosial, seni, dan budaya," kata
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh dalam upacara peringatan Hari
Guru Nasional di Jakarta, Senin (26/11/2012).
“Misalnya
ambil tema tentang sungai, sudah ada bahan IPAnya di situ. Sungai itu ada
airnya, rumusnya H20, bisa mengalir kenapa karena ada
perbedaan tekanan. Juga memiliki derajat kejernihan, bisa wudhu, satu mata pelajaran bisa dikaitkan kemana-mana, kotoran sungai tercemar,
dan seterusnya. Dengan demikian anak-anak memiliki kemampuan utuh. Anak-anak SD tidak mendapat pendekatan yang terpisah-pisah , tapi utuh .”
perbedaan tekanan. Juga memiliki derajat kejernihan, bisa wudhu, satu mata pelajaran bisa dikaitkan kemana-mana, kotoran sungai tercemar,
dan seterusnya. Dengan demikian anak-anak memiliki kemampuan utuh. Anak-anak SD tidak mendapat pendekatan yang terpisah-pisah , tapi utuh .”
Tema peringatan Hari
Guru Nasional 2012 yakni "Memacu Profesionalisasi Guru Melalui Peningkatan
Kompetensi dan Penegakan Kode Etik".
Nuh mengatakan, ke
depannya diharapkan siswa Indonesia memiliki kompetensi sikap, keterampilan,
dan pengetahuan yang jauh lebih baik.
"Mereka akan lebih
kreatif, inovatif, dan lebih produktif sehingga nantinya mereka bisa sukses
dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya," ujar Nuh.
Menurut Nuh, pencapaian
peningkatan mutu pendidikan nasional dan generasi masa depan bangsa butuh peran
guru yang profesional. Untuk itu, profesionalisasi dan penegakan kode etik guru
harus terus ditegakkan.
Sumber: http://edukasi.kompas.com