
Hal berikut ini barangkali tidak secara
signifikan memberi dampak secara langsung terhadap upaya peningkatan
kompetensi guru, tetapi dalam jangka waktu yang lama, bukan tidak
mungkin, dapat menghambat proses peningkatan mutu karena membuat pribadi
guru secara personal menjadi “ogah” untuk mengembangkan diri. Apa saja hal tersebut ? Guru sebaiknya menghindari 3 kalimat berikut ini :
- Saya Tidak Bisa. Ketika guru berkata “saya tidak bisa”, maka pintu pikiran kita akan tertutup untuk mencari jalan dan mencoba. Sebaliknya jika kita berkata saya bisa! Ini akan membuat otak kita bekerja mencari jalan keluar dari kendala-kendala pengembangan diri yang kita lakukan.
- Tidak Mungkin. Orang-orang yang sering berkata “tidak mungkin” akan menutup berbagai pintu kemungkinan. Dengan sikap seperti ini mereka akan sulit meraih sesuatu yang hebat. Sikap ini akan memunculkan sikap apriori terhadap pengembangan diri. Bukankah hampir segala sesuatu yang kita nikmati hari ini adalah sesuatu yang mustahil di hari kemarin. Kecuali sesuatu yang sudah dinyatakan tidak mungkin didalam agama. Tetapi dalam hal keduniawian selalu ada kemungkinan setiap hari, bagi orang yang percaya kepada Allah.
- Saya Sudah Tahu. Setiap kali kita mengucapkan bahwa “saya sudah tahu”, sebenarnya kita sedang menutup pintu pembelajaran. Sehingga kita tidak lagi berusaha untuk mempelajari hal-hal baru. Padahal dalam kehidupan selalu ada hal baru yang dapat kita pelajari setiap harinya.
Selayaknya sebagai guru kita
mengembangkan sikap optimis dan membuang jauh-jauh sikap pesimis, agar
peran guru sebagai agen pembelajaran benar-benar terwujud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar