Mengutip apa yang
diungkapkan Dorothy Law Nollte :
·
Jika anak dibesarkan dengan
celaan, maka ia belajar memaki
·
Jika anak dibesarkan dengan
permusuhan, maka ia belajar berkelahi
·
Jika anak dibesarkan dengan
cemoohan, maka ia belajar rendah diri
·
Jika anak dibesarkan dengan
penghinaan, maka ia belajar menyesali diri
·
Jika anak dibesarkan dengan
toleransi, maka ia belajar mengendalikan diri
·
Jika anak dibesarkan dengan
motivasi, maka ia belajar percaya diri
·
Jika anak dibesarkan dengan
kelembutan, maka ia belajar menghargai
·
Jika anak dibesarkan dengan
rasa aman, maka ia belajar percaya
·
Jika anak dibesarkan dengan
dukungan, maka ia belajar menghargai diri sendiri
·
Jika anak dibesarkan dengan
kasih sayang dan persahabatan, maka ia belajar menemukan kasih sayang dalam
kehidupannya
Ada apa dengan anak ?
Sesuai bunyi Pasal 4 UU
No.23/2002 tentang Perlindungan Anak disebutkan bahwa setiap anak berhak untuk
dapat hidup tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara wajar sesuai dengan
harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapatkan perlindungan dan kekerasan
dan diskriminasi. Salah satu momen penting yang menguatkan komitmen bersama
untuk mewujudkan sebuah dunia yang layak bagi anak sebagai wujud terpenuhinya
hak anak adalah Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal
10 Mei 2002 yang mengadopsi laporan Komite Ad Hoc pada Sesi Khusus untuk Anak.
Dokumen itulah yang kemudian dikenal dengan judul "A World Fit for
Children". Judul dokumen tersebut menunjukkan gaung puncak dari rangkaian
upaya dunia untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap masalah masa
depan bumi, kelangsungan kehidupan umat manusia dan lebih khusus lagi upaya
untuk menyiapkan generasi masa depan yang lebih baik melalui anak-anak yang
hidup pada masa sekarang ini dan pada masa-masa selanjutnya.